Asal Mula Desa Puguh
Pada sekitar
abad ke-19, di wilayah Jawa Tengah telah terjadi perang besar antara Pasukan
Diponegoro dengan Tentara Belanda. Ketika itu Diponegoro memiliki tiga pasukan.
Diantaranya Pasukan Angga Jaya, Angga Janur dan Angga Sapi. Melihat kekuatan
Pasukan Diponegoro yang begitu kuat Belanda pun mengatur strategi bagaimana
untuk melemahkan Pasukan Diponegoro.
Untuk
melemahkan Pasukan Diponegoro, Belanda mencoba mengajak Diponegoro untuk
bermusyawarah. Belanda memiliki satu syarat yaitu Diponegoro tidak boleh
membawa pasukanya dalam musyawarah tersebut. Ketika itu Diponegoro menuruti
permintaan Belanda untuk bermusyawarah. Musyawarah berlangsung di rumah Residen
Magelang. Namun musyawarah itu ternyata hanya tipudaya Belanda. Setelah musyawarah
selesai tanpa kesepakatan yang jelas, Diponegoro ditangkap dan dibawa ke
Semarang.
Setelah
Diponegoro ditangkap Pasukan Diponegoro pun membubarkan diri. Mereka melarikan
diri dari daerah Mataram untuk berlindung. Pasukan Angga Jaya dan Angga Janur
pergi hingga wilayah Limbangan sekarang, tepatnya di desa Gonoharjo. Pada saat
itu Pasukan Angga Sapi sempat tersesat. Namun kemudian Pasukan Angga Sapi
berhasil bertemu dengan pasukan lainya.
Angga
Jaya sudah kehabisan tempat di Gonoharjo. Kemudian diperintahkan oleh Angga
Jaya untuk bertempat tinggal di suatu tempat bernama Bumi Pugakan. Angga Sapi
bersifat puguh, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan jika sudah memiliki
kemauan harus didapat. Berarti pantang menyerah dan belum mundur ketika belum
berhasil. Karena sifatnya itu ia dijuluki Ki Puguh Angga Sapi. Begitulah,
hingga sekarang wilayah itu dinamakan Desa Puguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar