Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam , bersabda:
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam, maka terputuslah
amalan-amalannya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang bermanfaat atau
anak yang shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dalam hadits ini sangat jelas disebutkan ciri anak yang
shalih adalah anak yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Sementara kita
telah sama mengetahui bahwa anak yang senang mendoakan orang tuanya adalah anak
sedari kecil telah terbiasa terdidik dalam melaksanakan
kebaikan-kebaikan,melaksanakan perintah-perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala ,
dan menjauhi larangan-laranganNya. Anak yang shalih adalah anak yang tumbuh
dalam naungan Nya, maka mustahil ada anak dapat bisa mendoakan orang tuanya
jika anak tersebut jauh dari perintah-perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala dan
senang bermaksiat kepadaNya. Anak yang senang bermaksiat kepada Allah
Subhannahu wa Ta’ala , jelas akan jauh dari perintah Allah dan kemungkinan
besar senang pula bermaksiat kepada kedua orang tuanya sekaligus.
Dalam hadits ini dijelaskan tentang keuntungan memiliki anak
yang shalih yaitu, amalan-amalan mereka senantiasa berkorelasi dengan kedua
orang tuanya walaupun sang orang tua telah wafat. Jika sang anak melakukan
kebaikan atau mendoakan orang tuanya maka amal dari kebaikannya juga merupakan
amal orang tuanya dan doanya akan segera terkabul oleh Allah Subhannahu wa
Ta’ala .Jadi jelaslah bagi kita akan gambaran anak yang shalih yaitu anak yang
taat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala , menjauhi larangan-laranganNya, selalu
mendoakan orang tuanya dan selalu melaksanakan kebaikan-kebaikan.
Jadi
anak shalih adalah anak yang sensntiasa menjalani perintah – perintah Allah dan
menjauhi larangan Nya, serta selalu mendoakan kedua orang tuanya di saat mereka
hidup ataupun sudah meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar