DEMO BURUH
Pemeran :
1. Direktur :
Kharisma Anjar Nugraha
2. Sekretaris :
Andina Budi Utami
3. Kepala Bagian Keuangan : Radhita Citra Oktaviyani
4. Kepala
Bagian Produksi :
Dwi Ardita Kurnia Rizky
5. Kepala Bidang Distribusi : Andina Budi Utami
6. Wakil
Karyawan I :
Rachmad Ady Setiawan
7. Wakil Karyawan II : Hartatik
8. Pendemo :
X MIA 4 SMA 1 BOJA
Kuda Kayu adalah sebuah perusahaan mandiri yang bergerak
pada bidang meubel. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Boja. Pada suatu
siang ketika kegiatan di kantor pusat sedang berjalan normal, tiba-tiba ratusan
masa dari karyawan datang untuk
berdemo menuntut kenaikan gaji.
Pendemo : “Naikan gaji kami!!”
Sekretaris : “Tenang-tenang, mari kita bicarakan
baik-baik.”
Namun pendemo
semakin anarkis, kemudian sekretaris pun masuk dan memberi tahukan hal ini pada
direktur.
Sekretaris : “Maaf pak mengganggu, saya ingin
memberitahukan sesuatu”
Direktur : “Tenang dulu, sepertinya kamu
terlihat tegang. Coba ceritakan dengan relaks”
Sekretaris : “Begini pak, di depan karyawan
sedang demo”
Direktur : “Demo? Apa yang mereka minta?”
Sekretaris : “Mereka ingin gaji mereka dinaikan”
Direktur : “Kalau masalah gaji, kita harus
rapatkan segera”
Sekretaris : “Iya pak, sepertinya pendemo juga
sudah mulai anarkis”
Direktur : “tolong panggil kepala bagian
keuangan dan produksi, kemudian minta security untuk mengambil dua orang perwakilan dari karyawan.
Kita akan adakan rapat di ruang meeting sekarang juga”
Sekretaris : “Siap pak”
Setelah semuanya
berkumpul di ruang meeting, direkturpun membuka rapat.
Direktur : “Baik, Selamat siang. Rapat
kali ini kita mulai. Langsung saja kepada perwakilan dari karyawan silahkan sampaikan permintaan
kalian”
Wakil K I :
“Begini pak, kami ingin menuntuk kenaikan gaji kami”
Wakil K II :
“Iya pak, selama ini kami merasa bahwa gaji kami masih jauh dari cukup”
Wakil K I :
“Naikan gaji kami secepatnya, jika tidak kami akan kembali berdemo untuk
menuntut gaji kami dinaikan”
Direktur : “Sabar, mari kita selesaikan
ini dengan kepala dingin. Bu Citra, bagaimana menurut anda
tentang masalah ini”
Kabid Keu : “Memang pak, gaji karyawan kita
masih dibawah UMK yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seharusnya kita memang harus
menaikan gaji para karyawan”
Direktur : “Tapi jika kita menaikan gaji karyawan kita,
apakah itu tidak akan membuat perusahaan kita bangkrut?”
Kabid produksi : “Maaf menyela pak, kita bisa saja menaikan
gaji karyawan, tapi modal kita harus di kurangi dan itu dapat mengganggu
kelangsungan produksi kita pak. Mungkin juga akan terjadi penurunan kualitas barang dan
kepuasan konsumen akan menurun”
Direktur : “saya juga sudah memperkirakan
itu, jika kita menaikan gaji karyawan 15% saja dengan pendapatan kita yang tetap seperti
ini, dalam beberapa tahun kedepan perusahaan kita akan bangkrut”
Wakil K I : “Tapi jika tidak dinaikan hidup
kami akan semakin susah pak”
Wakil K II : “Ditambah lagi sekarang harga BBM
dan bahan-bahan rumah tangga naik, kita juga harus memikirkan itu pak”
Kabid distribusi : “Bagaimana jika kita
memperluas jangkauan pemasaran kita pak?”
Kabid keu : “Jika kita memperluas pemasaran,
artinya kita juga harus memperbanyak jumlah produksi dan tentunya kita menambah modal.
Lalu bagaimana kita akan menaikan gaji karyawan kita”
Wakil K II : “Kami tidak mau tahu, pokoknya
kami ingin gaji kami dinaikan 25%”
Direktur : “Sabar dulu, kita juga sedang
memikirkan itu. Bu Citra, tolong hitung berapa kenaikan gaji maksimal untuk karyawan kita”
Kabid keu : “siap pak”
Wakil K I : “Minimal naikan gaji kami sesuai
UMK pak, Rp1.250.000”
Kabid keu : “Maaf, kami sudah menghitung dan
kenaikan gaji maksimal yang dapat kami
berikan hanya 10% saja”
Wakil K II : “Jika tuntutan kami tidak
dipenuhi, kami akan berdemo lebih anarkis dari ini pak”
Kabid produksi : “Anda jangan memaksa seperti itu!”
Direktur : “Sudah-sudah tenang, disini
saya yang memimpin rapat. Lebih baik anda dan Bu Andin memikirkan
bagaimana caranya agar kita dapat menaikan gaji karyawan tanpa membuat kita bangkrut”
Kabid Distribusi : “Bagaimana jika kita sempitkan
dahulu pemasaran kita, untuk pemesan yang berada di luar jawa kita tolak dan kita prioritaskan
pesanan dari jawa tengah, itu dapat mengurangi biaya pengiriman kita pak”
Kabid Produksi : “Iya pak, baru nanti ketika kita sudah mampu
memenuhi tuntutan karyawan, baru kita perluas lagi daerah pemasaran”
Direktur : “Jika daerah pemasaran
dipersempit, apa itu tidak akan mengurangi pendapatan?”
Kabid produksi : “Tidak pak, justru kita akan menghemat biaya
pengiriman kita, karena otomatis kita hanya melayani konsumen di jawa”
Direktur : “Ya sudah kalau begitu.
Bagaimana, apakah anda setuju dengan kenaikan gaji sebesar 10%?”
Wakil K I : “Maaf pak, kami sudah bilang
dari tadi. Kami ingin 25 %”
Direktur : “Anda juga harus mengerti
kondisi keuangan perusahaan kita, kami juga akan tetap mengusahakan
untuk menaikan gaji anda. Jika perusahaan kita bangkrut, nanti anda akan susah mencari pekerjaan lagi”
Wakil K II : “Bagaimana jika kami minta 20%?”
Direktur : “Maaf, saya sudah mengatakan
kenaikan gaji maksimal untuk anada hanya 10%, tapi kami akan
usahakan agar gaji kalian memenuhi standar”
Wakil K I : “Baik, saya setuju. Tapi jika
dalam waktu satu tahun kedepan dihitung dari bulan ini, tuntutan
kami belum dipenuhi maka kami akan menggelar demo lagi”
Direktur : “OK, jadi sudah saya putuskan
gaji karyawan naik 10%, dari sebelumnya Rp1.000.000 menjadi
1.100.000, Rapat saya tutup selamat siang”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar