KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan lancar. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Agus Chrismoro, MPd selaku Kepala SMP N 1 Boja
2. Ibu Hidayati, SPd Ina selaku Guru
Bahasa Indonesia
3. Teman-teman yang telah membantu
terselesainya karya tulis ilmiah ini
Karya ilmiah ini
berjudul “Islamisasi Di Desa Puguh”.
Karya ilmiah ini
dikembangkan sebagai bagian dalam rangka memenuhi tugas Sejarah Indonesia kelas
X MIA 4, SMA 1 Boja.
Pada karya tulis ilmiah ini saya
telah banyak mendapat info-info dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Saya
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kalangan pelajar di Indonesia.
Boja, 8 April 2014
Kharisma Anjar Nugraha
DAFTAR ISI
Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I (Pendahuluan) 4
1.1 Latar belakang masalah 4
1.2 Perumusan masalah 5
1.3 Tujuan penulisan 5
1.4 Manfaat penulisan 5
1.5 Metode yang di gunakan 5
Bab II (pembahasan)
Bab III (Penutup)
Daftar pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masakah
Negara Indonesia merupakan Negara
dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Islam bukanlah agama asli
Indonesia melainkan agama yang dari Nabi Muhammad SAW yang kira-kira berasal
dari Mekah, Saudi Arabia. Ada beberapa pendapat tentang teori Islamisasi di
Indonesia, yaitu :
Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori
ini adalah:
a) Kurangnya fakta yang menjelaskan
peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b) Hubungan dagang Indonesia dengan India
telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
c) Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai
yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF
Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat,
lebih memusatkan perhatiannya. Pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya
kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari
Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia
menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan
banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
a) Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di
pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan
pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak
abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b) Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran
mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah
Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c) Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
c) Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13
dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan
budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
a) Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b) Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh
Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
c) Penggunaan istilah bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki
kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah
disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke-7
dan mengalami perkembangannya pada abad 13.
1.2 Perumusan masalah
ü Bagaimanakah
Islam dapat sampai dan berkembang di Desa Puguh ?
1.3 Tujuan penulisan makalah
ü Mengetahui
proses masuknya Islam di Desa Puguh
ü Mencari
bukti-bukti Islamisasi di Desa Puguh
1.4 Manfaat penulisan makalah
ü Untuk
siswa, dapat memberi wawasan tentang proses Islamisasi di Indonesia
ü Memberikan
informasi tentang Islamisasi di Desa Puguh
1.5 Metode yang di gunakan
ü Observasi
Yaitu
dengan turun langsung ke lingkungan Desa Puguh. Penelitian dilakukan di
masjid-masjid yang berada di Desa Puguh.
ü Wawancara
Yaitu
dengan mewawancarai tokoh masyarakat desa. Wawancara dengan nara sumber sesepuh
desa, takmir masjid dan warga sekitar.
BAB II
Pembahasan
2.1 Sejarah Desa Puguh
Pada sekitar abad ke-19, di wilayah
Jawa Tengah telah terjadi perang besar antara Pasukan Diponegoro dengan Tentara
Belanda. Ketika itu Diponegoro memiliki tiga pasukan. Diantaranya Pasukan Angga
Jaya, Angga Janur dan Angga Sapi. Melihat kekuatan Pasukan Diponegoro yang
begitu kuat Belanda pun mengatur strategi bagaimana untuk melemahkan Pasukan
Diponegoro.
Untuk
melemahkan Pasukan Diponegoro, Belanda mencoba mengajak Diponegoro untuk
bermusyawarah. Belanda memiliki satu syarat yaitu Diponegoro tidak
boleh membawa pasukanya dalam musyawarah tersebut. Ketika itu Diponegoro menuruti
permintaan Belanda untuk bermusyawarah. Musyawarah berlangsung di rumah Residen
Magelang. Namun musyawarah itu ternyata hanya tipudaya Belanda. Setelah
musyawarah selesai tanpa kesepakatan yang jelas, Diponegoro ditangkap dan
dibawa ke Semarang.
Setelah Diponegoro ditangkap Pasukan
Diponegoro pun membubarkan diri. Mereka melarikan diri dari daerah Mataram
untuk berlindung. Pasukan Angga Jaya dan Angga Janur pergi hingga wilayah
Limbangan sekarang, tepatnya di desa Gonoharjo. Pada saat itu Pasukan Angga
Sapi sempat tersesat. Namun kemudian Pasukan Angga Sapi berhasil bertemu dengan
pasukan lainya.
Angga Jaya sudah kehabisan tempat di
Gonoharjo. Kemudian diperintahkan oleh Angga Jaya untuk bertempat tinggal di
suatu tempat bernama Bumi Pugakan. Angga Sapi bersifat puguh, yang dalam Bahasa
Indonesia dapat diartikan jika sudah memiliki kemauan harus didapat. Berarti
pantang menyerah dan belum mundur ketika belum berhasil. Karena sifatnya itu ia
dijuluki Ki Puguh Angga Sapi. Begitulah, hingga sekarang wilayah itu dinamakan
Desa Puguh.
Pada
saat itu masyarakat Desa Puguh masih sedikit yang memeluk Islam. Namun setelah
kedatangan Pasukan Angga Sapi Islam mulai berkembang namun tidak terlalu besar.
Masyarakat sendiri masih banyak yang berkepercayaan Animisme dan Dinamisme
ataupun pengaruh Hindu.
2.2 Proses Islamisasi di Desa Puguh
Menurut
Bapak Kasmadi,
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Islam merupakan agama terbesar di
Indonesia, tidak terkecuali di Desa Puguh. Namun perbedaan aliran terkadang
membuat kita lupa dan lebih sering mementingkan golongan. Maka dari itu
haruslah kita menjaga toleransi antar umat karena tetap dalam satu agama yaitu
Islam.
Selain itu masjid sebagai tempat beribadah
umat Islam juga harus senantiasa dijaga dan di rawat. Organisasi dalam masjid
juga perlu diperhatikan, karena dengan pengorganisasian yang baik akan membuat
masjid semakin maju dan berkembang.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar