Rabu, 02 September 2015

CONTOH MAKALAH ISLAMISASI DI DAERAH



KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan lancar. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Agus Chrismoro, MPd  selaku Kepala SMP N 1 Boja
2.      Ibu Hidayati, SPd Ina selaku Guru Bahasa Indonesia
3.      Teman-teman yang telah membantu terselesainya karya tulis ilmiah ini
Karya ilmiah ini berjudul “Islamisasi Di Desa Puguh”.

Karya ilmiah ini dikembangkan sebagai bagian dalam rangka memenuhi tugas Sejarah Indonesia kelas X MIA 4, SMA 1 Boja.

            Pada karya tulis ilmiah ini saya telah banyak mendapat info-info dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kalangan pelajar di Indonesia.






Boja, 8 April 2014

Kharisma Anjar Nugraha








DAFTAR ISI
Judul                                                                                                                            1
Kata Pengantar                                                                                                           2
Daftar Isi                                                                                                                     3
Bab I (Pendahuluan)                                                                                                   4
1.1  Latar belakang masalah                                                                                       4
1.2  Perumusan masalah                                                                                             5
1.3  Tujuan penulisan                                                                                                   5
1.4  Manfaat penulisan                                                                                                5
1.5  Metode yang di gunakan                                                                                      5

Bab II (pembahasan)
Bab III (Penutup)
Daftar pustaka
Lampiran


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang masakah
     Negara Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Islam bukanlah agama asli Indonesia melainkan agama yang dari Nabi Muhammad SAW yang kira-kira berasal dari Mekah, Saudi Arabia. Ada beberapa pendapat tentang teori Islamisasi di Indonesia, yaitu :
Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
a)    Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b)    Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
c)    Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya. Pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah  banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.

Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
a)    Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b)    Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c)    Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.




Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:

a)    Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b)    Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
c)    Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke-7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13.

1.2  Perumusan masalah
ü  Bagaimanakah Islam dapat sampai dan berkembang di Desa Puguh ?
1.3  Tujuan penulisan makalah
ü  Mengetahui proses masuknya Islam di Desa Puguh
ü  Mencari bukti-bukti Islamisasi di Desa Puguh
1.4  Manfaat penulisan makalah
ü  Untuk siswa, dapat memberi wawasan tentang proses Islamisasi di Indonesia
ü  Memberikan informasi tentang Islamisasi di Desa Puguh
1.5  Metode yang di gunakan
ü  Observasi
      Yaitu dengan turun langsung ke lingkungan Desa Puguh. Penelitian dilakukan di masjid-masjid yang berada di Desa Puguh.
ü  Wawancara
      Yaitu dengan mewawancarai tokoh masyarakat desa. Wawancara dengan nara sumber sesepuh desa, takmir masjid dan warga sekitar.


BAB II
Pembahasan

2.1 Sejarah Desa Puguh
     Pada sekitar abad ke-19, di wilayah Jawa Tengah telah terjadi perang besar antara Pasukan Diponegoro dengan Tentara Belanda. Ketika itu Diponegoro memiliki tiga pasukan. Diantaranya Pasukan Angga Jaya, Angga Janur dan Angga Sapi. Melihat kekuatan Pasukan Diponegoro yang begitu kuat Belanda pun mengatur strategi bagaimana untuk melemahkan Pasukan Diponegoro.
     Untuk melemahkan Pasukan Diponegoro, Belanda mencoba mengajak Diponegoro untuk bermusyawarah. Belanda memiliki satu syarat yaitu Diponegoro tidak boleh membawa pasukanya dalam musyawarah tersebut. Ketika itu Diponegoro menuruti permintaan Belanda untuk bermusyawarah. Musyawarah berlangsung di rumah Residen Magelang. Namun musyawarah itu ternyata hanya tipudaya Belanda. Setelah musyawarah selesai tanpa kesepakatan yang jelas, Diponegoro ditangkap dan dibawa ke Semarang.
     Setelah Diponegoro ditangkap Pasukan Diponegoro pun membubarkan diri. Mereka melarikan diri dari daerah Mataram untuk berlindung. Pasukan Angga Jaya dan Angga Janur pergi hingga wilayah Limbangan sekarang, tepatnya di desa Gonoharjo. Pada saat itu Pasukan Angga Sapi sempat tersesat. Namun kemudian Pasukan Angga Sapi berhasil bertemu dengan pasukan lainya.
     Angga Jaya sudah kehabisan tempat di Gonoharjo. Kemudian diperintahkan oleh Angga Jaya untuk bertempat tinggal di suatu tempat bernama Bumi Pugakan. Angga Sapi bersifat puguh, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan jika sudah memiliki kemauan harus didapat. Berarti pantang menyerah dan belum mundur ketika belum berhasil. Karena sifatnya itu ia dijuluki Ki Puguh Angga Sapi. Begitulah, hingga sekarang wilayah itu dinamakan Desa Puguh.
     Pada saat itu masyarakat Desa Puguh masih sedikit yang memeluk Islam. Namun setelah kedatangan Pasukan Angga Sapi Islam mulai berkembang namun tidak terlalu besar. Masyarakat sendiri masih banyak yang berkepercayaan Animisme dan Dinamisme ataupun pengaruh Hindu.

2.2 Proses Islamisasi di Desa Puguh
                        Menurut Bapak Kasmadi,

                       
                       


BAB III
Penutup

3.1  Kesimpulan
3.2  Saran
      Islam merupakan agama terbesar di Indonesia, tidak terkecuali di Desa Puguh. Namun perbedaan aliran terkadang membuat kita lupa dan lebih sering mementingkan golongan. Maka dari itu haruslah kita menjaga toleransi antar umat karena tetap dalam satu agama yaitu Islam.
      Selain itu masjid sebagai tempat beribadah umat Islam juga harus senantiasa dijaga dan di rawat. Organisasi dalam masjid juga perlu diperhatikan, karena dengan pengorganisasian yang baik akan membuat masjid semakin maju dan berkembang.

Daftar Pustaka




Tidak ada komentar: