BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang di selenggarakan
karya wisata
Sungguh
miris, karena kebanyakan siswa SMP tidak tahu bagaimana para pahlawan merebut
kemerdekaan, mereka merebut kemerdekaan dengan pengorbanan nyawa, nyawa mereka
dipertaruhkan untuk masa mendatang yang lebih baik, tetapi apa yang kita
berikan pada masa yang lebih baik ini ?
Dengan
mengunjungi museum pancasila sakti, diharapkan dapat menyadarkan para siswa, dan dapat merubah
sikapnya menjadi lebih baik
B. perumusan masalah
1. Mengapa
para generasi muda begitu menyepelekan perjuangan para pahlawan ?
2. Mengapa
pelajar tidak tahu bagaimana para pahlawan merebut kemerdekaan ?
3. Mengapa
para pelajar tidak yahu siapa yang merebut kemerdekaan ?
4.
Mengapa generasi muda melupakan
perjuangan para pahlwan ?
C.Tujuan
penulisan karya tulis
1. Sebagai
sarat untuk mengikuti NS dan UN
2. Menambah
pengalaman dan wawasan bagaimana membuat karya tulis
D.Manfaat
1.
Menambah wawasan bagi penulis dan
pembacanya
2.
Untuk mengingatkan kembali kerasnya
perjuangan para pahlawan
3.
Untuk mengingat betapa kejamnya para PKI
di indonesia
E.Metode penyusunan
1. Metode
Observasi
Metode ini penulis mengumpulkan data
dengan membaca buku dan mencari informasi dari internet
2.
Metode study pustaka
Pada metode ini penulis
mengumpulkan data dengan membaca buku yang di sediakan oleh sekolah
F.Sistematika
penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.Perumusan masalah
B.Latar belakang
C.Tujuan
D.Manfaat
E.Metode penyusunan
F.Sistematik penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.Sejarah Museum Pancasila Sakti
B.Pameran Taman Pancasila Sakti
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
PEMBAHASAN
A. MUSEUM MONUMEN
PANCASILA SAKTI
sejarah
Monument Pancasila Sakti
mulai di bangun pada tahun 1967, dan selesai pada tahun 1972. Tujuan
dibangunnya monument ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur
2. Membina
semangat karsa di kalangan TNI
3. Cermin
perjuangan bangsa Indonesia kepada dunia internasional
Museum Pancasila Sakti terletak di
paseban dan di resmikan oleh Presiden RI pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan
dengan DWI Windu hari Kesktian Pancasila.
Di
dalam ruang museum terdapat diorama-diorama yaitu sebagai berikut:
1.RAPAT-RAPAT PERSIAPAN
PEMBERONTAKKAN
Pada bulan September
1965 ketua cc PKI D.N. Adit memerintahkan kepada Syam Kamaruzaman pimpinan Biro
khususnya untuk menyusun suatu rencana pemberontakan . Syam mengadakan beberapa
rapat dengan Pono dan Waluyo anggota pimpinan Biro pusat, khususnya daerah dan
oknum ABRI yang sudah di bina oleh PKI. Kesimpulan rapat tersebut adalah
gerakan ini harus di bantu oleh jawa tengah dan jawa timur. Dalam rapat dengan
ABRI membahas tentang pelaksanaan personil,logistic,bembagian tugas,pembagain
sector dan sasaran gerakan serta konsep”Dewan Revolusi”. Setelah rapat berakhir
gerakan ini di beri nama “Gerakan 30 September” dan sasaran pertamanya adalah
para penjabat TNI-AD.
2.LATIHAH
SUKARELAWAN DI LUBANG BUAYA (5 JULI 30 SEPTEMBER 1965)
Untuk persiapan
melancarkan pemberontakan , PKI mengadakan latihan kemiliteran baga para
anggotanya. Dalaih yang di pakai ialah melatih para sukarelawan dalam rangka konfrontasi
terhadap Malaysia. PKI menuntut agar pemerintahan membentuk angkatan ke lima
dangan mempersenjatai buruh dan tani yang berjumlah kurang lebih 3700 orang.
Latiha juga diadakan di Rawa Binong kurang lebih 2KM dari lubang buaya, latihan
ini dipimpin oleh oknum ABRI yang sudah dibina oleh PKI.
3.PENCULIKAN
LETJEN TNI A. YANI (1 OKTOBER 1965)
Pukul 02.30 tanggal 1
Oktober 1965 pasukan penculikan G.30.S/PKI sudah berkumpul di lubang buaya.
Pasukan yang bernama pasopati.setelah pasukan ini sampai di rumah A. Yani
mereka memasuki rumah tersebut dan bertemu degan anaknya dan menyuruh untuk
memanggilkan ayahnya dan memberitahu bahwa dia dipanggil oleh presiden. tetapi
pada saat keluar A.Yani di berondong dengan senjata Thomson dan gigr seketika,
kemudian tubuh jendral yang berlumuran darah diseret dan dilempar ke atas truk
kemudian di bawa ke lubang buaya.
4.PENGANIAYAAN DI LUBANG BUAYA (1 OKTOBER
1965)
Dini hari tanggal 1
oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik 6 penjabat teras TNI AD dan seorang
perwira pertama. Di lubang buaya tubuh mereka di rusak dengan benda-benda
tajam, yang masih hidup di siksa sata demi satu kemudian kepalanya di tembak,
sesudah disiksa kemudian para korban di lempar ke dalam sumur tua yang sempit.
Penyiksaan dan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota pemuda rakyat (PR),
gerakan wanita Indonesia (GERWANI) dan ormas PKI lainnya.
5.PENGAMANAN
LAUMA HALIM PERDANAKUSUMA (2 OKTOBER 1965)
Panglima kostard mayjen
TNI soeharto mengeluarkan perintah untuk segera mengamankan lapangan udara
Halim Perdanakusuma mengingat kekuatan G.30.S/PKI berpusat di pangkalan
tersebut. Pasukan yang akan melaksanakan tugas pengamanan terdiri atas 1
Yon para kujang siliwangi yang diperkuat
1 kompi panser. Pasukan ini bergerak pada pukul 03.00 tanggal 2 Oktober 1965
dari markas korstrad menuju lapangan
Lapangan udara Halim
Perdanakusuma dari timur. Mereka tiba di sasaran pukul 06.00 paga tanggal 2
Oktober 1965. Lapangan udara Halim Perdanakusuma dijaga oleh Yon 454/Diponegoro
yang diperalat ole PKI.
Beberapa orang anggota
RPKAD berhasil menyusup sampai ke tempat parker pesawat terbang, sedangkan
anggota lain berada di depan Yon 454. Dengan gerakan pendadakan, maka pasukan
RPKAD da kujang berhasil melumpuhkan pasukan Yon 454. Dan akhirnya pukul 06.10
berhasil dikuasaioleh RPKAD,Yon dan para kujang. Kemudian mereka akan ke lubang
buaya.
6.PENGANGKATAN
JENAZAH (4 OKTOBER 1965)
Setelah menguasai Halim
Perdanakusuma, pasukan RPKAD melanjutkan gerakan ke lubang buaya. Setelah daerah
inti diamankan, mulai melakukan pencarian para jenazah perwira-perwira TNI-AD
yang telah diculik olehpara gerombolan PKI.
Sore hari 3 Oktober 1965
memperoleh informasi dari anggota POLRI yang pernah ditawan oleh gerombolan
PKI. Ia membei tahu bahwa perwirw-perwira tersebut telah dibunuh dan dikubur di
tmpat pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukan ke sebuah sumur tua, lalu
ditimbun oleh sempah kering, daun-daun pisang secara berselingan. Pengangkatan
para jenazah dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh anggota kesatuan intai
para Amfibi (KIPAM dari mariner (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD. Pengangkatan
jenazah disaksikan oleh mayor jendral TNI soeharto.
7.PROSES
LAHIRNYA SURAT PERINTAH ( 11 MARET 1966)
Pada tanggal 11 Maret
1966 kabinet Dwikora bersidang di istana Negara ditengah memuncaknya
demonstrasi mahasiswa yang menuntut pembubarab PKI, pembersihan kabinet dari
oknum PKI dan penurunan harga. Presiden soekarno meninggalkan ruang siding dan
dikepung oleh pasukan yang tidak dikenal, kemudian berangkat ke istana bogor.
Tiga perwira tinggi TNI-AD yakni TNI Basuki Rahmad, Brigjen TNI Amir Macmud
menyusul ke bogor setelah melapor kepada Me/Pangad-Letjen TNI soeharto.
Presiden soekarno memerintahkan kepada ketiga wakil perdana mentri untuk menyusun
surat perintah 11 maret 1966, yang berisikan pemberian wewenang kepada Letjen
TNI soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna
terjaminnya keamanan da ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan
jalannya revolusi.
8.PELANTIKAN
JENDRAL TNI SOEHARTO SEBAGAI PENJABAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (12 MARET
1967)
Pada tanggal 22 pebruari
1967 presiden dengan resmi menyerahkan kekuasaan pemerintahan sehari-hari
kepada TNI soeharto. Sidang istimewa MPRS nomor : XXXIII/MPRS/1967, tentang
pencabutan kekuasaan pemerintah Negara dari presiden soekarno dan mengangkat
jendral TNI soeharto sebagai presiden
9.FOTO-FOTO
PARA PAHLAWAN REVOLUSI
Tujuh foto pahlawan
revolusi setengah badan dalam ukuran besar yaitu foto Letjen TNI A.Yani, Mayjen
TNI Soeprapto, Mayjen TNI MT.Hardjono, Mayjen TNI S.Parman, Brigjen TNI D.I.
Pandjaitan, Brigjen TNI Soetojo Siswomihardjo dan Lettu Pierre Andries Tendean.
10.
RUANG RELIK
Ruang relik berisi
barang-barang peninggalan para pahlawan revolusi terutama pakaian yang
dikenakan, petikan visum dokter,peluru yang bersarang dalam tubuh, tali
pengikat dan lain-lain. Di ruangan ini jaga terdapat alat-alat bentu pernafasan
dan sebuah radio lapangan yang pernah digunakan oleh Jendral Soeharto pada saat
penumpasan para gerombolan PKI
11.
RUANG TEATER
Di ruang ini disajikan
pertunjukan video caste digital (VOC) yang berisi rekaman bersejarah yang
berisi tentang pengangkatan jenazah para revolusi dari sumur tua di lubang
buaya, pemakaman ke taman makam pahlawan kalibata, sidang Mahmillub dan
pengangkatan Soeharto menjadi presiden. Masa putar video ini sekitar 30 menit.
12.
RUANG PAMERAN FOTO
Ruangan ini menyajikan
foto-foto pengangkatan dan pemakaman jenazah para pahlawan revolusi ke taman makam
pahlawan, kalibata,Jakarta
B.PAMERAN TAMAN
1.
SUMUR MAUT
Partai Komunis Indonesia
ingin merebut kekuasaan pemerintahan Indonesia dengan menggunakan aksi
kekerasan yaitu melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh perwira
pertama yang terjadi pada tanggal 1Oktober 1965. Kemudian para perwira tersebut
di bawa ke lubang buaya di daerah pondok gede,Jakarta timu. Dari ketujuh
perwira tersebut,empat diantarang masih hidup, kemudian yang masih hidup
disiksa beramai ramai secara keji oleh gerombolan PKI, kemudian dibunuh satu
per satu.
Kemudian ketujuh perwira
tersebut di masukan ke dalam sumur tua dengan kedalaman 12 m dan berdiameter 75
cm dengan posisi kepala dibawah, kemudian sumur tersebut ditimbun oleh
sampah-sampah kering dan daun pisang secara berselingan yang akhirnya di tutupi
oleh tanah.dari sumur tua tersebut akhirnya ketujuh perwira dapat ditemukan
pada tanggal 4 Oktober 1965 dalam keadaan tubuh rusak akibat penganiayaan.
2.
RUMAH POSKOMANDO
Rumah ini seorang
penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Pada waktu meletusnya gerakan 30
September PKI tahun 1965, rumah tersebut digunakan untuk tempat korban di inapkan.
Dan sebagai bukti
sejarah bagi generasi muda, rumah tersebut diabadikan di monumen pancasila
sakti, untuk mengingat kekejaman para PKI terhadap pahlawan revolusi
Di dalam rumah tersebut
masih ada barang peninggalan asli antara lain: 3 buah lampu petromaks, mesin
jahit dan lemari kaca
3.DAPUR
UMUM
Rumah dapur umum
merupakan salah satu tempat yang bersejarah yang berda di monument pancasila
sakti lubang buaya. Rumah tersebut dilestarikan sebagai koleksi tempat
bersejarah karena tempat tersebut merupakan tempat yang menunjang
keberhasilannya aksi penculikan ketujuh perwira. rumah milik ibu Amroh tersebut
dijadikan tempat untuk sarana komsumsi gerombolan PKI.
Sebelum PKI menguasai
Lubang Buaya para PKI melakukan pendakatan dengan masyarakat sekitar untuk
mencapai tujuan, PKI menyuruh penduduk sekitar untuk mengungsi sementara karena
digunakan untuk latihan perang siang maupun malam.
Setelah PKI selesai,
para pengungsi akhirnya di perbolehkan kembali ke rumah masing-masing, tetapi
janji PKI yang akan menjaga rumah-rumah, mereka malah merusak dan mencuri
perabotang yang berada di rumah tersebut.
4.MOBIL
DINAS MEN/PANGAD LETNAN JENDRAL TNI AHMAD YANI.
Letnan Jendral TNI Ahmad
Yani memiliki beberapa mobil dinas yang digunakn untuk bertugas yang
berklasifikasi sebagai berikut:
-
Mobil Produck :64-3829
-
Nomor Rangka :LA-12560
-
Nomor Mesin :M-689126 E
-
Mesin :V-8
Cylinder 96 cubic
-
Ukuran :8,25
x 14
-
Warna :Hijau
ABRI
Dengan surat keputusan
kementrian tanggal 6 Juni 1966 mobil ini dihapus dari pertanggung jawaban
administrasi angkatan darat menjadi hak milik keluarga Letjen TNI Ahmah Yani.
Dab pada bulan Mei 1989 mobil ini disajikan di monument pancasila sakti
5.TRUK
DODGE
Mobil truk yang
digunakan oleh gerombolan PKI untuk membawa jenazah Brigjen TNI D.I Pandjaitan,
yang dipamerkan di lokasi pancasila sakti adalah mobil yang dibuat pada tahun
1961 buatan Amerika Serikat dengan nomor polisi B.2982.L. mobil tersebut
merupakan rampasan PKI di sekitar jalan Iskandar Syan daerah blok M, pada waktu
itu mobil tersebut sedang berangkat dari kantor Perum Peruri, setelah sampai ke
jalan Iskandar Syam, mobil tersebut dicegat oleh gerombolan orang yang memakai
baju loreng, supir yang bernama Omon kemudian ditodong dengan senjata dan
kemudian Omon ketakutan dan meninggalkan mobil tersebut, akhirnya mobil
tersebut diambil oleh orang yang memakai baju loreng tersebut/gerombolan PKI.
Mobil tersebut digunakan untuk menjalankan aksi penculiakn dan mengangkut para
jenazah Brigjen TNI D.I. Pandjaitan.
6.
PANSER SARACEEN
Jenazah korban
kebiadapan para PKI diangakat dari sumur oleh pasukan KIPAM TNI A.L. dan
kemudian dibawa ke rumah sakit pust A.D.(RSPAD) gatot subroto nutuk mendapatkan
pemeriksaan visum etrepertum, lalu di semayamkan di markas besar A.D. pada
tanggal 5 Oktober 1965. Mobil panser saraceen adalah mobil yang digunakan
untuk mengangkut para jenazah ke markas
besar tersebut. Mobil berlapis baja yang dibuat oleh inggris yang dipakai oleh
Organik Batalyon Kavaleri 7 Kodam V/Jaya yang dipakai untuk tugas oprasi
militer di Timor Timur. Pada bulan Juli 1985 ditarik dari penugasan intuk
diabadikan di monument pancasila sakti.
7.
PATUNG DAN RELIEF.
Tugu
pahlawan revolusi terletak 45 m sebelah utara dari sumur maut. Patung tersebut
berdiri dengan latar belakang sebuah dinding setinggi 17 m dengan hiasan patung
garuda. Dinding tersebut berbentuk trapesium berdiri di landasan yang berukuran
17 x17 m dengan 7 anak tangga
Ketujuh pahlawan
tersebut berdiri setengah melingkar dari barat ke timur yaitu : patung Brigjen
TNI Soetodjo,Brigjen TNI D.I Pandjaitan, Mayjen TNI S.Soeprato, Letjen TNI
Ahmad Yani, Mayjen TNI M.T Hardjono, Mayjen TNI S.Parman, dan Kapten A.P.
Tendean. Ketujuh patung tersebut berdiri pada alas yang berbentuk lengkung
dengan hiasan relif yang melukiskan kejadian penumpasan G.30.S/PKI oleh ABRI
dan rakyat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan membuat karya tulis ini mudah-mudahan para pembaca
akan sadar bahwa kemerdekaan tidak di rebut dengan mudah, tetapi dengan kerja
keras dan pengorbanan, dan semoga pembaca akan lebih menghargai jasa para
pahlawan yang telah mengorbankan nyawanya
B. SARAN
Monumen
Pancasila Sakti merupakan objek wisata yang sangat bagus dan bersejarah yang
sangat berharga. Jadi, para penerus bangsa harus menjaga peninggalan tersebut
karena monument tersebut merupakan sejarah Indonesia yang penuh dengan
pelajaran yang berharga. Dan Indonesia akan selalu ingat kekejaman dan
kebiadapan para PKI bangsat tersebut
1. Seharusnya
para pedagang ditertibkan supaya tidak terlalu mengganggu para wisatawan
2. Saat
berada di obyek wisata seharusnya siswa SMP N 3 BOJA diberi waktu agak lebih
lama supaya dapat mengamati lebih jelas karena yang saya alami siswa sangat terburu-buru
sehingga saya tidak bisa mengamati lebih jelas
DAFTAR
PUSTAKA
·
Dodi R. Iskandar.1991.IPS Sejarah. Jakarta:Erlangga
·
Nugroho Notosusanto.1991.Sejarah Nasional Indonesia.Jakarta:Departemen
Pendidikan Budaya
·
Suswanto.1997.Sejarah Nasional Dan Umum.Semarang:Aneka Ilmu
·
Gambar museum pancasila
sakti.dalam.www.google.com/image/diakses pada tanggal 24 Januari 2013
·
Sejarah G 30 S PKI.Dalam.www.wikipedia.com.diakses
pada tanggal 28 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar