Kamis, 18 Agustus 2016

Boigrafi Florence Nightingale (Tokoh Keperawatan)



https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Florence_Nightingale_three_quarter_length.jpg
gambar dari google

Florence Nightingale lahir pada 12 Mei 1820 di Frienze Italia. Ayah Florence adalah seorang tuan tanah kaya di Derbyshire Inggris, dia bernama William Nightingale. Ibunya bernama Frances Nightingale née Smith yang merupakan seorang keturunan ningrat. Dengan latar belakang ini Keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence memiliki seorang kakak bernama Parthenope. Saat dia masih kecil, dia tinggal gi Lea Hurst, itu merupakan rumah megah milik ayahnya. Ketika beranjak remaja Florence tidak suka bermanja dirumah seperti anak keturunan ningrat pada umumnya, dia lebih suka berkegiatan di luar rumah.
Pada tahun 1846, Florence mengunjungi Kaiserswerth, Jerman. Disitulah Florece mulai mengenal dunia keperawatan. Ia mengenal lebih jauh tentang dunia kesehatan di Rumah Sakit Modern Pioner yang dipelopori oleh para pendeta Theodor Fliender. Rumah sakit ini dikelola oleh biarawati Lutheran dari kalangan Katolik. Para biarawati tersebut menginspirasi Florence untuk tertarik pada dunia keperawatan. Ketika pulang ke Inggris, diapun bermimpi untuk melakukan tugas mulia seperti yang dilakukan para biarawati tersebut.
Saat berusia 31 tahun (1851) Florence dilamar oleh seoranng penyair yang juga berasal dari kalangan ningrat, Richard Monckton Milnes. Tapi Florence sudah membulatkan tekadnya mengabdikan diri untuk keperawatan, jadi lamaran dari pria tersebut ditolak oleh Florence. Florence sempat mengalami penentangan dari orang tua dan kakaknya. Ibunya tidak suka jika dia menjadi seorang perawat karena saat itu perawat merupakan pekerjaan yang hina di tempat tinggalnya. Sebenarnya ayah Florence setuju jika dia mengabdikan diri untuk kemanusiaan tapi bukan menjadi perawat di rumah sakit, karena saat itu rumah sakit adalah tempat yang kotor dan menjijikan.
Meskipun mendapatkan penenangan yang cukup hebat dari keluarga, Florence akhirnya tetap berangkat ke Kaiserswerth. Disana dia belajar selama empat bulan bersama para biarawati. Disini keluarganya sangat khawatir, karena Florence berada di kalangan Katolik, sementara keluarga Florence sendiri dari Kristen Protestan. Selain di Jerman, Florence juga pernah bekerja untukRumah Sakit orang miskin di Perancis.
Pada 12 Agustus 1853, Florence pulang ke  London dan bekerja sebagai seorang pengawas keperawatan di Institute For The Care of Sick Gentlewomen, ini adalah sebuah rumah sakit kecil di Upper Harley Street, London. Pekerjaan ini dia lakukan hingga bulan Oktober 1854, dia beralih profesi menjadi seorang relawan korban Krimea yang sedang berlangsung saat itu. Ayahnya sendiri memberi selalu memberi uang saku untuknya, jadi pekerjaan dan karirnya dapat ia lakukan dengan lancar.
Perang yang terjadi di Semenanjug Krimea pada tahun 1854 memakan banyak korban. Disitulah hati Florence tersentuh dan mengajukan diri kepada menteri penerangan Inffris saat itu (Sidney Hubert) untuk menjadi sukarelawan perang. Saat itu dia adalah satu-satunya sukarelawan wanita yang mendaftar. Pada tanggal 21 Oktober 1854, Florence bersama 38 sukarelawan wanita termasuk bibinya Mai Smith, berangkat ke Turki dengan menumpang sebuah kapal. Mereka pun tiba di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari pada bukan November 1854
Rumah sakit yang menjadi tempat bertugas Florence memiliki kondisi yang sangat mengerikan saat itu. Disana sudah banyak prajurit yang menjadi korban perang. Ruang-ruang yang tersedia sudah penuh sesak, bahkan ada beberapa korban yang dibiarkan diluar tanpa adanya tempat berteduh. Beberapa anggota tubuh bekas ampitasi yang ditimbun di salahsatu bagian rumah sakit juga memperparah keadaan ini karena menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.
Saat itulah Florence memulai perubahan dirumah sakit ini. Dengan cepat dia mengatur ruangan dan tempat tidur para korban perang. Selain itu, Florence juga membangun tenda diluar rumah sakit untuk mengantisipasi jika ada pasien yang melebihi kapasitas. Penjagaan dan pelayanan pun dilakukan dengan lebih teliti, pelayanan terhadap korban perang pun ditingkatkan. Tentunya hak ini menjadi peningkatan yang sangat baik. Di sela-sela waktu luang Florence menyempatkan dirinya untuk menuliskan semua pengalaman yang dia dapatkan dalam dunia keperawatan.
Keberadaan Florence di rumah sakit ini memang memberikan pengaruh yang besar dalam hal pelayanan. Tapi korban jiwa yang tetap saja tinggi, parahnya hal ini bukan disebabkan karena luka akibat perang tapi justru terjangkit beberapa penyakit yang mematikan. Kondisi ini disebabkan karena terlalu banyak pasien yang ditampung sehingga pembuangan limbah dan sirkulasi udara memburuk. Hal ini lah yang menjadi sumber penyakit, ditambah lagi luka terbuka akibat perang yang memudahkan tentara terinfeksi berbagai virus dan bakteri.
Maret 1855, komisi kebersihan Inggris datang untuk memperbaiki sistem kebersihan di rumah sakit tersebut, hal ini cukup efektif untuk mengurangi tingkat kematian yang terjadi. Hal ini menunjukan kesalahan prediksi dari Florence, sebelumnya Florence mengira banyaknya kematian karena kekurangan nutrisi dan pelayanan yang buruk tapi semua itu disebabkan karena kondisi rumah sakit yang tidak higienis. Mulai saat itu Florence mengutamakan kebersihan rumah sakit yang dikelolanya.
Saat pertempuran hebat diluar kota telah usai, seorang prajurit mendatangi Florence dan melaporkan bahwa ada banyak korban dari kedua belah pihak. Kabarnya aka nada dua rombongan korban yang datang, rombongan pertama hannya ada sedikit sedangkan rombongan kedua akan datang esok hari karena hari sudah gelap. Tapi Florence memaksa prajurit tersebut untuk mengantarnya ke medan pertempuran. Berangkatlah mereka dengan ditemani beberapa orang yang hanya menggunakan lentera sebagai penerangan. Setelah tiba dimedan perang, akhirnya Florence menolong semua korban yang masih bisa di selamatkan. Pada saat itu Florence kembali dengan membawa 15 orang prajurit, dua belas dari Inggris dan tiga lainya dari Rusia. Sejak saat itulah Florence selalu berkeliling di malam hari untuk mencari korban perang yang tertinggal, dia juga di sebut sebagai bidadari penolong dalam gelap.
7 Agustus 1857 Florence kembali ke Inggris sebagai pahlawan. Dia pindah dari rumah sebelumnya di Meffle Claydon, Buckinghamshire ke Burlington Hotel, Piccadilly. Dia berperan dalam pendirian Komisi Kerajaan Inggris untuk Kesehatan Tentara Inggris yang diketuai oleh Sidney Hubert. Selain itu dia juga mendirikan sebuah sekolah Medis Angkatan Bersenjata dan sistem rekam medic untuk angkatan bersenjata. Saat masih di Turki, Florence juga telah mendapatkan pengakuan untuk kerjanya dimedan perang. Dia sudah menolong banyak orang dari kematian saat itu dan mendapatkan penghargaan dari masyarakat Inggris.
Saat itu Florence diundang oleh beberapa tokoh masyarakat, mereka pun mendirikan sebuah badan amal bernama “Dana Nightingale”. Badan tersebut berhasil menghimpun dana sebesar ₤45.000 yang berasal dari orang-orang Inggris sebagai rasa terimakasih mereka atas jasa Florence di medan perang. Florence menggunakan uang itu untuk mendirikan sebuah sekolah perawat yang berada di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dengan adanya sekolah perawat ini, Florence berharap suatu saat nanti perawat akan menjadi sebuah pekerjaan yang lebih dihargai. Orang tua akan mengijinkan dann bangga jika anaknya masuk ke sekolah keperawatan.
Saat pertama kali dibuka, pada Juli 1860 banyak gadis yang mendaftarkan diri di sekolah tersebut. Perjuangan Florence di medan perang telah merubah pandangan orang tentang profesi perawat. Sekarang sekolah tersebut dikenal dengan Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery yang merupakan bagian dari Academy King College London.
Selanjutnya Florence menulis sebuah buku tentang keperawatan (Notes in Nursing), buku ini menjadi sebuah acuan kurikulum disekolah Florence dan beberapa sekolah keperawatan lainya. Setaun kemudian buku ini terbit dengan bagian tambahan yang mengulas tentang perawatan bayi. Pada tahun 1869, Florence bersama dengan Elizabeth Blackwell mwndirikan sebuah universitas Medis Wanita. Kemudian pada tahun 1870-an seorang perawat terlatih pertama dari Amerika, Linda Richard, mulai berkonsultasi pada Florence di Inggris. Akhirnya Linda Richard menjadi salah satu tokoh bagi keperawatan di Amerika.
1883, Florence mendapatkan medali The Royal Red Cross oleh ratu victoria. 1907, Florence dianugerahi bintang jasa The Order Of Merit dan dia menjadi wanita pertama yang mendapatkan gelar ini. Tidak habis disini pada 1908, Florence juga mendapatkan Honorary Freedom of the City dari Kota London.
Di akhir perjalananya, Florence Nightingale mwninggal dunia pada usia 90 tahun tepatnya pada tanggal 13 Agustus 1910. Florence dimakamkan di Gereja St. Margaret yang berada di East Wellow, Hampsire, Inggris.
Sumber : wikipedia.org

Tidak ada komentar: