Kamis, 12 Juni 2014

CONTOH LAPORAN PENELITIAN SOSIAL



untuk contoh laporan lain silahkan kunjungi Teks Laporan Eksperimen KLIK DISINI

BAB I
Pendahuluan
A.     Latar belakang
                        Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
                        Selama periode orde baru, industri dan pertanian merupakan dua sektor prioritas. Untuk mendukung pembangunan pertanian, pemerintah melakukan modernisasi atau intensifikasi yang dikenal dengan sebutan “Revolusi Hijau”. Mata Pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih di dalam sektor pertanian (agraris), penduduk yang tinggal di daerah pedesaan biasanya dengan mata pencaharian pertanian, perikanan, perternakan, dll. Sumber daya alam, sumber daya manusia, seni tradisional dan budaya yang beraneka ragam membuat Indonesia memiliki banyak mata pencaharian. Selain hal tersebut, letak geografis juga menjadi salah satu faktor banyaknya mata pencaharian di Indonesia.
                        Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian di suatu negara harus tercerminkan oleh negara tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak ketahanan pangan. Di Indonesia, ketahanan pangan merupakan salah satu topik yang sangat penting, bukan saja dilihat dari nilai – nilai ekonomi dan sosial, tetapi masalah ini mengandung konsekuensi politik yang sangat besar. Faktor – faktor penentu ketahanan pangan di Indonesia antara lain ketersediaan dan kualitas lahan, infrastuktur khususnya irigasi, teknologi, kualitas buruh tani dan petani, energi terutama listrik dan bahan bakar minyak, permodalan dan cuaca.
                        Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian yaitu komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain ( industri misalnya ), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri ( kota ). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori ketergantungan, bahwa spread effect ( kekuatan menyebar ) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect ( mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya ).
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberpa langkah yang dapat kita lakukan diantaranya:
1.      Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian.
2.      Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
3.      Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis.
4.      Menunjang kegiatan transmigrasi.
                        Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kualitas Pekerjaan di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang”.
B.      Perumusan masalah
·         Bagaimanakah pengaruh tingkat pendidikan dengan kualitas pekerjaan masyarakat di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.
C.      Tujuan penelitian
·         Mengetahui pengaruh pendidikan terhadap kualitas pekerjaan masyarakat di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.
D.     Manfaat penelitian
·         Manfaat praktis
            Diharapkan penelitian ini berguna sebagai bahan koreksi tentang berbagai realita tentang kualitas pendidikan dan pekerjaan di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.
·         Manfaat teoritis
            Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan yang ada di masyarakat. Kemudian dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
E.      Metode
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan menggunakan metode :
a)      Observasi
               Adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak dalam objek penelitian. (Astuti, Eri Dwi. 2013)
Dalam hal ini peneliti mengamati berbagai macam pekerjaan masyarakat di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.
b)      Angket
               Adalah suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti tidak langsung turun ke lapangan (tidak langsung bertanya pada responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket, yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. (Astuti, Eri Dwi. 2013)
Dalam hal ini peneliti menyebarkan enampuluh lembar angket kepada enampuluh responden di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.
c)      Wawancara,
               Adalah cara mengumpulkan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti. (Astuti, Eri Dwi. 2013)
Dalam penelitian kali ini, peneliti mewawancarai beberapa warga di RW 02 Kelurahan  Cangkiran Kecamatan Mijen Kota Semarang.

 

BAB II
Pembahasan
A.     Kondisi lingkungan
            Cangkiran merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Letaknya yang strategis menjadi jalur transportasi antara Boja dan Semarang. Banyaknya pabrik serta adanya terminal membuat Cangkiran memiliki potensi untuk berkembang. Dengan didukung fasilitas pendidikan yang relatif dekat dengan masyarakat membuat semangat belajar anak-anak cukup tinggi. Hal itu merupakan suatu yang baik mengingat pendidikan adalah hal yang penting bagi suatu negara.
B.      Kondisi masyarakat
            Kondisi Rw 02 Kel. Cangkiran yang dekat dengan terminal sebelumnya terkesan kasar. Namun setelah peneliti mencoba untuk turun ke lapangan, ternyata warga disana ramah kepada tamu. Setelah kami mencoba bertanya pada beberapa warga, kebiasaan masyarakat di kelurahan tersebut tidak berbada jau dengan lainya. Umumnya anak-anak mereka pergi kesekolah, ayah mereka bekerja mencari nafkah dan ibu mereka menjadi ibu rumah tangga, namun tak sedikit pula yang memilih bekerja.
            Namun mungkin karena kecilnya kesadaran pendidikan pada waktu lampau, tidak sedikit pengangguran atau pekerja serabutan. Umumnya lulusan SD atau warga yang putus sekolah yang tidak memiliki pekerjaan. Tapi ada juga lulusan perguruan tinggi yang hanya menganggur di rumah. Hal itu sangat mengejutkan karena umumnya masyarakat pasti mengira bahwa seorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan mendapat kualitas pekerjaan yang baik.
C.      Pendidikan dan pekerjaan Masyarakat
            Pendidikan merupakan hal yang penting bagi suatu negara. Sistem pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi penerus yang baik pula. Di daerah yang kami teliti tingkat pendidikan mereka bervariasi dan kualitas pekerjaan merekapun cukup baik. Hal tersebut akan peneliti jelaskan pada pembahasan berikut :
a.      Lulusan SD/sederajat
            Berdasarkan angket yang kami bagikan dan 10 responden mengisi bahwa mereka lulusan SD. Pada umumnya pekerjaan mereka adalah petani. Selain itu ada yang menjadi buruh, itupun hanya satu orang dan sisanya ibu rumah tangga atau pengangguran.
            Namun salah satu dari mereka yang ber matapencaharian sebagai petani bisa dibilang sukses. Dengan lahan sawah yang cukup luas beliau mampu menghidupi keluarganya dan sebentar lagi berencana untuk naik haji. Beliau mengatakn bahwa seorang yang ingin sukses harus senantiasa berusaha dan diiringi doa.
b.      Lulusan SMP/sederajat
            22 responden mengisi angket dengan lulusan SMP/sederajat. Dengan bermodalkan ijazah SMP mungkin tidak cukup untuk mencari pekejaan yang layak. Terbukti bahwa dari 17 responden kebanyakan dari mereka hanya menjadi ibu rumah atau hanya sebagai pekerja serabutan. Selain itu juga ada pedagang, buruh dan wira swasta.
c.       Lulusan SMA/sederajat
            Dari 20 responden yang mengisi bahwa mereka lulusan SMA, umumnya mereka bekerja sebagai buruh atau wiraswasta dan sisanya ibu rumah tangga. Umumnya mereka yang memiliki ijazah SMA sudah mampu untuk mendapatkan pekerjaan meskipun kualitasnya belum bisa dibilang mapan.
d.      Perguruan tinggi
            Delapan orang responden yang merupakan lulusan peguruan tinggi umumnya bekerja sebagai pegawai negeri. misal, guru, TNI, Polosi. Selain itu juga ada yang masih meneruskan untuk pendidikan yang lebih tinggi. Namun ada seorang yang memiliki gelar sarjana hukum hanya menganggur di rumah.

                        Berdasarkan uraian diatas pekerjaan masyarakat di daerah tersebut sudah cukup baik dan relatif sama dengan pandangan umum. Namun ada beberapa hal yang mengejutkan. Contohnya lulusan SD yang sukses menjadi seorang petani. Dengan lahan sawah yang cukup luas beliau mampu menghidupi keluarganya dan sebentar lagi berencana untuk naik haji. Beliau mengatakn bahwa seorang yang ingin sukses harus senantiasa berusaha dan diiringi doa.
                        Selain itu salah satu warga yang memiliki usaha pabrik kayu. Beliau hanya lulusan SMA. Namun dengan keuletan yang ia miliki mampu untuk membuat dan membawa usahanya bersaing dengan pabrik lain.
                        Ada satu hal yang paling mengejutkan bagi peneliti, yaitu seorang sarjana hukum yang hanya menjadi pengangguran. Seharusnya dengan gelar yang ia miliki, beliau mampu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Ia mengatakan dulu pernah membuka toko, namun itu tidak berlangsung lama dan akhirnya tutup.
                        Data diatas menunjukan bahwa pendidikan memang suatu komponen yang sangat penting bagi kehidupan kemajuan suatu negara. Namun keahlian dan semangat hidup juga merupakan hal yang tak boleh diabaikan. Kecerdasan untuk memanfaatkan kesempatan serta memanfaatkan pendidikan dengan baik akan membantu untuk terjun ke masyarakat. Ketidak mampuan seseorang dalam memanfaatkan tingkat pendidikan yang sudah dicapainya juga menjadi salah satu faktor seseorang menjadi pengangguran. Meskipun seorang sarjana namun dengan keahlian dan semangat yang rendah, hal itu tak akan berarti apa-apa di masyarakat.

 
BAB III
Penutup
A.     Simpulan
            Berdasarkan analisis data diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan memang hal yang penting bagi kelanjutan suatu bangsa. Kualitas generasi penerus akan menentukan masa depan negara. Namun pendidikan yang tidak di manfaatkan dengan baik hanya akan menjadi sia-sia. Kemampuan untuk bersosialosi dan pengambilan kesempatan untuk bekerja juga tak kalah guna mendapat pekerjaan yang berkualitas.
B.      Saran
            Seharusnya masyarakat juga mempertimbangkan keahlian serta kesempatan mereka untuk memperoleh pekerjaan. Bukan hanya mengutamakan pendidikan tinggi namun melupakan kemampuan bekerja.

 
Daftar Pustaka

Astuti, Eri Dwi. 2013. Buku Pendamping Sosiologi Untuk SMA/MA kelas 10. Solo : CV. HaKa MJ
http://id.shvoong.com/how-to/writing/208057-contoh-contohpenulisan-manfaat-penelitian/

Tidak ada komentar: